300x250 AD TOP

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 25 Oktober 2015

Tagged under:

BAB 1



Bab 1
KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN BARANG DAN JASA

A.     KEBUTUHAN
1.      Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan manusia tidak terbatas. Alasan mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas adalah karena manusia selalu merasa kekurangan. Manusia selalu menginginkan kemakmuran. Contoh sederhananya adalah ketika seseorang belum memiliki rumah, mereka ingin memiliki rumah. Tentu berikut dengan segala macam isinya. Dan tentu tidak sampai disitu. Kenyataan menunjukkan bahwa jika suatu kebutuhan sudah terpenuhi, maka kebutuhan lainnya akan muncul. Untuk sementara waktu, orang tadi mungkin sudah merasa senang memiliki rumah beserta semua isinya. Namun, dia masih ingin memiliki mobil, villa di Puncak, atau flat di Singapura. Jika didaftar, masih ada sederet lagi jenis kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.
2.      Jenis-Jenis Kebutuhan
a.      Jenis-Jenis KebutuhanJenis kebutuhan menurut tingkat intensitas
Ada kelompok barang dan jasa yang dianggap paling penting dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupan kita sebagai makhluk hidup. Atau dengan kata lain, intensitas kebutuhan kita terhadap barang/ jasa sangat tinggi. Ada pula yang kita anggap sebagai pelengkap saja agar kehidupan menjadi lebih nyaman atau sebagai kebutuhan mewah yang dapat meningkatkan status sosial.
Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1.      Kebutuhan primeradalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Contoh: agar dapat hidup, manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga membutuhkan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer sering disebut juga sebagai kebutuhan alamiah.
2.      Kebutuhan Sekunder. Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap dan sering disebut sebagai kebutuhan sekunder. Contoh: manusia perlu sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas, dan peralatan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan.
3.      Kebutuhan Tersier. Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Dia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Dia masih memiliki keinginan untuk membeli mobil, piano, kapal pesiar, serta kebutuhan mewah lainnya. Pemakaian barang-barang mewah dapat menaikkan status sosial seseorang.
b.     Jenis kebutuhan menurut sifat
Jenis kebutuhan ini dibagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhan yang digunakan. Ada alat pemuas kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Ada pula yang berhubungan dengan rohani.
1.      Kebutuhan jasmaniadalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Contoh: pakaian, makanan, dan minuman.
2.      Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Contoh: agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah , kita perlu menghibur diri dengan mendengarkan musik atau menonton film. Sebagai makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik.
c.      Jenis kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan
Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.
1.      Kebutuhan individual menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Contoh: petani membutuhkan cangkul dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajaran dan kapur tulis.
2.      Kebutuhan umum berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Contoh: jembatan penyebrangan digunakan oleh semua orang yang akan menyeberangi jalan.
d.     Jenis kebutuhan menurut waktu
Atas dasar waktu pemenuhan, kebutuhan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.      Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Contoh: orang yang sakit harus segera berobat agar sembuh. Orang yang lapar harus segera makan. Orang yang haus harus segera minum.
2.      Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Contoh: orang tua menabung untuk persiapan uang sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama keluarga.
3.      Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan
a.      Peradaban
Peradaban adalah salah satu faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Pada zaman dahulu, peradaban manusia masih sangat rendah. Kebutuhan manusia pada masa itu masih tertuju pada kebutuhan primer (masih sangat sederhana). Contoh: nenek moyang kita cukup berpakaian seadanya dengan menggunakan kulit kayu atau daun-daunan. Begitu pula dengan makanannya, mereka cukup makan dengan umbi-umbian. Seiring berkembangnya peradaban, semakin berkembang pula jenis kebutuhan. Manusia membutuhkan makanan lain yang lebih beragam dan pakaian dengan bahan yang bagus.
b.     Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Contohnya, kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan. Penduduk pesisir lebih membutuhkan jaring, perahu, pancing,atau kapal motor agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, atau pupuk untuk mereka bercocok tanam.
c.      Adat istiadat
Adat istiadat atau tradisi juga banyak mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu atau kelompok individu. Contohnya, pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon. Sementara pria di daerah lainnya tidak demikian.
d.     Agama
Agama juga termasuk faktor yang mempengaruhi kebutuhan setiap individu. Contohnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
B.     KETERSEDIAAN BARANG DAN JASA
Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, kebutuhan manusia sangat banyak (beragam) dan pastinya terus berkembang seiring berjalannya waktu. Kebutuhan tersebut akan terus berlangsung sampai manusia menghembuskan nafas terakhirnya atau dengan kata lain, sepanjang hidupnya, manusia akan selalu berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya yang tidak terbatas tersebut. Namun meski begitu, tentu saja tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi. Karena jenis dan jumlah benda pemuas kebutuhan yang tersedia terbatas (langka), sementara jumlah dan jenis barang yang dibutuhkan tidak terbatas. Inilah inti permasalahan ekonomi.
               Pada setiap bidang kehidupan selalu terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan, anak-anak terpaksa bermain layangan dijalan karena tidak tersedia lapangan untuk bermain. Di daerah perkotaan juga banyak lahan yang dipakai untuk pemukiman, sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang. Pengangguran juga menjadi suatu hal yang meresahkan karena banyak orang yang tidak mendapat pekerjaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Produsen ingin meningkatkan hasil produksinya, tetapi tidak berhasil karena terbatasnya modal yang tersedia. Dan masih banyak lagi kelangkaan yang tidak dapat dijelaskan satu persatu.
Mengapa sering terjadi kelangkaan? Inilah hal yang menyebabkan kelangkaan itu timbul.
1.      Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas Kebutuhan yang Ada di Alam
Sebenarnya, di alam telah tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, karena tidak semua benda yang terdapat di alam dapat diperbaharui, maka jumlahnya pun akan terus berkurang (terbatas). Contoh: minyak bumi dan barang  tambang lainnya yang memerlukan beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
2.      Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah Manusia
Penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan tersebut menjadi cepat rusak dan gundul. Ini tentu saja memerluka waktu yang lama untuk memperbaikinya. Contoh lain, akibat pencemaran, air tidak bisa diminum. Tercemarnya air juga menyebabkan beberapa jenis ikan mati. Oleh karena itu, manusia harus berhati-hati menggunakan Sumber Daya Alam disekitar kita. Jangan sampai hanya karena kelalaian kita, sumber daya yang telah tersedia menjadi rusak. Kita harus bisa merawat sumber daya yang ada sekarang dengan baik untuk generasi yang akan datang.
3.      Keterbatasan Kemampuan Manusia untuk Mengolah Sumber Daya yang Ada
Keterbatasan kemampuan untuk mengolah terjadi karena kurangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bisa juga karena kekurangan modal dan faktor-faktor lain.
4.      Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Lebih Cepat Dibandingkan dengan Kemampuan Peyediaan Sarana Kebutuhan
Pemerintah dan para pengusaha telah bekerja keras untuk menyediakan rumah murah melalui fasilitas KPR/ BTN atau kredit pemilikan rumah lainnya. Tetapi, walalupun demikian masih banyak orang yang tidak memiliki rumah. Mengapa demikian? Karena pertambahan penududuk lebih cepat daripada usaha penyediaan rumah.
Kata kuncinya adalah terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang tersedia sedangkan jumlah dan jenis barang yang dibutuhkan tidak terbatas. Dari masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat atau benda pemuas kebutuhan yang terbatas. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi, sehingga manusia harus melalukan pemilihan (trade-off)dari berbagai alternatif yang tersedia, maksudnya disini adalah sebagian kebutuhan dapat dipenuhi, sebagian lainnya tidak.
C.     ALOKASI SUMBER DAYA YANG BERMANFAAT BAGI RAKYAT BANYAK
Telah diuraikan sebelumnya bahwa sumber daya (barang dan jasa) adalah langka. Karena kelangkaan inilah individu dan masyarakat harus menentukan pilihan. Contoh: konsumen harus mencari kepuasan maksimal dari penggunaan barang dan jasa yang terbatas itu. Produsen atau perusahaan harus memanfaatkan sumber daya produksi (faktor-faktor produksi) yang terbatas untuk menghasilkan output (barang dan jasa) yang optimal.
               Karena keterbatasan sumber daya produksi, kita mengenal kurva batas kemungkinan produksi (production possibility frontier curve). Jika suatu jenis barang diproduksi lebih banyak, maka jenis barang lainnya harus dikurangi. Contoh: sebuah perusahaan hanya memproduksi 2 jenis barang, yaitu barang X dan Y. Untuk memproduksi barang X dan Y diperlukan sumber daya ekonomi tertentu. Jika perusahaan memproduksi Y sejumlah 30 unit, barang X bisa diproduksi 60 unit. Jika perusahaan memilih memproduksi barang Y sejumlah 50 unit, maka barang X hanya dapat diproduksi 40 unit. Yang perlu diperhatikan adalah jika ada penambahan produksi untuk barang tertentu, produksi barang yang lain harus dikurangi. Produsen harus memilih kombinasi yang paling menguntungkan. Harus diketahui bahwa lereng (slope) kurva batas kemungkinan produksi adalah negatif. Artinya, jika diputuskan menambah suatu jenis barang, maka perusahaan harus mengurangi produksi suatu jenis barang yang lainnya.
D.     BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)
1. Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih suatu alternatif kegiatan.
               Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Contoh: jika pemerintah memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut.
               Contoh lain, biaya kuliah di perguruan tinggi. Jika kamu telah lulus SMA dan memutuskan untuk kuliah di perguruan tingi, kamu mungkin menghitung biaya kuliah (uang semester, uang kos, buku peajaran, uang praktikum, dan uang pembangunan) berjumlah total Rp. 10.000.000,00 setahun. Jumlah tersebut bukan biaya peluang untuk kuliah di perguruan tinggi selama setahun. Kita juga harus menghitung biaya peluang waktu yang dihabiskan karena kuliah. Jika setelah lulus SMA kamu tidak memilih kuliah, melainkan bekerja di sebuah pabrik misalnya, selama setahun kamu bisa mendapatkan gaji total Rp. 13.000.000,00. Dengan demikian, jika kita menambahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk kuliah dan pendapatan yang terpaksa kita korbankan karena tidak bekerja, kita akan mendapatkan biaya peluang sebesar Rp. 23.000.000,00 (10.000.000,00 + 13.000.000,00)
               Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun biaya peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun implisit harus diperhitungkan dan melakukan keputusan-keputusan ekonomi.
2. Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika biaya tersebut digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka biaya pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi, begitu juga dengan yang lainnya jika untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan dengan  biaya pemasaran. Sedangkan biaya eksplisit perusahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di “pasar sumber daya”. Dalam perusahaan, sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga, asuransi, pajak, dan sejenisnya. Dengan kata lain biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai.
               Laba akuntansi adalah pendapatan/ penerimaan dikurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan implisit.

Kata Kunci dari bab ini adalah: Ilmu ekonomi, Laba ekonomi, Laba akuntansi, Batas kemungkinan produksi (production possibility frontier), Biaya eksplisit, Kebutuhan, Biaya implisit, Biaya peluang (opportunity cost), Alokasi sumber daya, Kelangkaan

Rangkuman
Ø  Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Ø  Masalah ekonomi timbul karena kebutuhan manusia tidak terbatas, sedang barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas (langka).
Ø  Kelangkaan mengharuskan individu dan masyarakat menentukan pilihan terbaik diantara alternatif barang dan jasa yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Ø  Kurva batas kemungkinan produksi menjelaskan bahwa penggunaan sumber daya tertentu kita harus mengurangi produksi barang yang lain. Ini menunjukkan fenomena biaya peluang. Dalam penyelenggaraan Negara, pemerintah juga harus menentukan alokasi sumber daya terbaik demi kemakmuran rakyat.
Ø  Biaya peluang atau opportunity cost adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena kita menentukan pilihan atas barang atau jasa tertentu.
Ø  Biaya suatu aktivitas ekonomi bisa dibedaka atas biaya eksplisit dan implisit. Biaya peluang adalah biaya implisit. Biaya eksplisit muncul dari kegiatan apa yang kita lakukan. Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa kita lakukan.

1 komentar:

  1. 12bet: Play at the best online casino games for money - THAKASino
    Join gioco digitale 12Bet and have a blast playing 188bet online casino games on your mobile device! Sign up and get a 100% welcome bonus, up to R2500 12bet in Bitcoin

    BalasHapus