Bab 1
KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN BARANG DAN JASA
A. KEBUTUHAN
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu
yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan manusia tidak
terbatas. Alasan mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas adalah karena manusia
selalu merasa kekurangan. Manusia selalu menginginkan kemakmuran. Contoh sederhananya
adalah ketika seseorang belum memiliki rumah, mereka ingin memiliki rumah.
Tentu berikut dengan segala macam isinya. Dan tentu tidak sampai disitu.
Kenyataan menunjukkan bahwa jika suatu kebutuhan sudah terpenuhi, maka
kebutuhan lainnya akan muncul. Untuk sementara waktu, orang tadi mungkin sudah
merasa senang memiliki rumah beserta semua isinya. Namun, dia masih ingin
memiliki mobil, villa di Puncak, atau flat
di Singapura. Jika didaftar, masih ada sederet lagi jenis kebutuhan manusia
yang harus dipenuhi. Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.
2. Jenis-Jenis Kebutuhan
a. Jenis-Jenis KebutuhanJenis kebutuhan
menurut tingkat intensitas
Ada kelompok barang dan jasa yang dianggap paling penting dalam
mempertahankan keberlangsungan kehidupan kita sebagai makhluk hidup. Atau
dengan kata lain, intensitas kebutuhan kita terhadap barang/ jasa sangat
tinggi. Ada pula yang kita anggap sebagai pelengkap saja agar kehidupan menjadi
lebih nyaman atau sebagai kebutuhan mewah yang dapat meningkatkan status sosial.
Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat dibagi menjadi 3,
yaitu:
1.
Kebutuhan
primeradalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Contoh: agar dapat hidup, manusia harus makan, minum,
dan berpakaian. Selain itu manusia juga membutuhkan tempat tinggal atau rumah.
Kebutuhan primer sering disebut juga sebagai kebutuhan alamiah.
2.
Kebutuhan
Sekunder. Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga
masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap dan sering disebut
sebagai kebutuhan sekunder. Contoh: manusia perlu sepeda, kipas angin, meja,
kursi, kulkas, dan peralatan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan
kenyamanan.
3.
Kebutuhan
Tersier. Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia
telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Dia masih memerlukan
hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Dia masih memiliki keinginan untuk
membeli mobil, piano, kapal pesiar, serta kebutuhan mewah lainnya. Pemakaian
barang-barang mewah dapat menaikkan status sosial seseorang.
b. Jenis kebutuhan menurut sifat
Jenis kebutuhan ini dibagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhan
yang digunakan. Ada alat pemuas kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Ada
pula yang berhubungan dengan rohani.
1. Kebutuhan jasmaniadalah kebutuhan yang
berhubungan dengan jasmani. Contoh: pakaian, makanan, dan minuman.
2. Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang
bersifat kejiwaan. Contoh: agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah ,
kita perlu menghibur diri dengan mendengarkan musik atau menonton film. Sebagai
makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik.
c. Jenis kebutuhan menurut subjek yang
membutuhkan
Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi
kebutuhan individual dan kebutuhan umum.
1. Kebutuhan individual menunjuk pada
kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Contoh: petani membutuhkan cangkul
dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajaran dan kapur tulis.
2. Kebutuhan umum berhubungan dengan
penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Contoh: jembatan penyebrangan
digunakan oleh semua orang yang akan menyeberangi jalan.
d. Jenis kebutuhan menurut waktu
Atas dasar waktu pemenuhan, kebutuhan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.
Kebutuhan
sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Contoh:
orang yang sakit harus segera berobat agar sembuh. Orang yang lapar harus
segera makan. Orang yang haus harus segera minum.
2.
Kebutuhan
yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat
ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan
dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Contoh: orang
tua menabung untuk persiapan uang sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama
keluarga.
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan
a. Peradaban
Peradaban adalah salah satu faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman
berbeda. Pada zaman dahulu, peradaban manusia masih sangat rendah. Kebutuhan manusia
pada masa itu masih tertuju pada kebutuhan primer (masih sangat sederhana).
Contoh: nenek moyang kita cukup berpakaian seadanya dengan menggunakan kulit
kayu atau daun-daunan. Begitu pula dengan makanannya, mereka cukup makan dengan
umbi-umbian. Seiring berkembangnya peradaban, semakin berkembang pula jenis
kebutuhan. Manusia membutuhkan makanan lain yang lebih beragam dan pakaian
dengan bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia.
Contohnya, kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan
masyarakat yang mendiami pegunungan. Penduduk pesisir lebih membutuhkan jaring,
perahu, pancing,atau kapal motor agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan
penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, atau pupuk untuk
mereka bercocok tanam.
c. Adat istiadat
Adat istiadat atau tradisi juga banyak mempengaruhi perbedaan kebutuhan
setiap individu atau kelompok individu. Contohnya, pria Jawa memiliki tradisi
untuk menggunakan blangkon. Sementara pria di daerah lainnya tidak demikian.
d. Agama
Agama juga termasuk faktor yang mempengaruhi kebutuhan setiap individu.
Contohnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang
mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen
dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
B. KETERSEDIAAN BARANG DAN JASA
Seperti yang pernah disinggung sebelumnya,
kebutuhan manusia sangat banyak (beragam) dan pastinya terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Kebutuhan tersebut akan terus berlangsung sampai manusia
menghembuskan nafas terakhirnya atau dengan kata lain, sepanjang hidupnya,
manusia akan selalu berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya yang tidak terbatas
tersebut. Namun meski begitu, tentu saja tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi. Karena
jenis dan jumlah benda pemuas kebutuhan yang tersedia terbatas (langka),
sementara jumlah dan jenis barang yang dibutuhkan tidak terbatas. Inilah inti
permasalahan ekonomi.
Pada
setiap bidang kehidupan selalu terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan,
anak-anak terpaksa bermain layangan dijalan karena tidak tersedia lapangan
untuk bermain. Di daerah perkotaan juga banyak lahan yang dipakai untuk
pemukiman, sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang. Pengangguran juga
menjadi suatu hal yang meresahkan karena banyak orang yang tidak mendapat
pekerjaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Produsen ingin
meningkatkan hasil produksinya, tetapi tidak berhasil karena terbatasnya modal
yang tersedia. Dan masih banyak lagi kelangkaan yang tidak dapat dijelaskan
satu persatu.
Mengapa sering
terjadi kelangkaan? Inilah hal yang menyebabkan kelangkaan itu timbul.
1. Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas Kebutuhan
yang Ada di Alam
Sebenarnya, di alam telah tersedia banyak benda yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, karena tidak semua benda yang terdapat
di alam dapat diperbaharui, maka jumlahnya pun akan terus berkurang (terbatas).
Contoh: minyak bumi dan barang tambang
lainnya yang memerlukan beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
2. Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah
Manusia
Penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan
tersebut menjadi cepat rusak dan gundul. Ini tentu saja memerluka waktu yang
lama untuk memperbaikinya. Contoh lain, akibat pencemaran, air tidak bisa
diminum. Tercemarnya air juga menyebabkan beberapa jenis ikan mati. Oleh karena
itu, manusia harus berhati-hati menggunakan Sumber Daya Alam disekitar kita.
Jangan sampai hanya karena kelalaian kita, sumber daya yang telah tersedia
menjadi rusak. Kita harus bisa merawat sumber daya yang ada sekarang dengan
baik untuk generasi yang akan datang.
3. Keterbatasan Kemampuan Manusia untuk
Mengolah Sumber Daya yang Ada
Keterbatasan kemampuan untuk mengolah terjadi karena kurangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Namun, bisa juga karena kekurangan modal dan
faktor-faktor lain.
4. Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Lebih
Cepat Dibandingkan dengan Kemampuan Peyediaan Sarana Kebutuhan
Pemerintah dan para pengusaha telah bekerja keras untuk menyediakan rumah
murah melalui fasilitas KPR/ BTN atau kredit pemilikan rumah lainnya. Tetapi,
walalupun demikian masih banyak orang yang tidak memiliki rumah. Mengapa
demikian? Karena pertambahan penududuk lebih cepat daripada usaha penyediaan
rumah.
Kata kuncinya adalah terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang tersedia
sedangkan jumlah dan jenis barang yang dibutuhkan tidak terbatas. Dari masalah
tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat atau benda pemuas kebutuhan
yang terbatas. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi, sehingga manusia harus
melalukan pemilihan (trade-off)dari
berbagai alternatif yang tersedia, maksudnya disini adalah sebagian kebutuhan
dapat dipenuhi, sebagian lainnya tidak.
C. ALOKASI SUMBER DAYA YANG BERMANFAAT BAGI
RAKYAT BANYAK
Telah diuraikan sebelumnya bahwa sumber
daya (barang dan jasa) adalah langka. Karena kelangkaan inilah individu dan
masyarakat harus menentukan pilihan. Contoh: konsumen harus mencari kepuasan
maksimal dari penggunaan barang dan jasa yang terbatas itu. Produsen atau
perusahaan harus memanfaatkan sumber daya produksi (faktor-faktor produksi)
yang terbatas untuk menghasilkan output (barang dan jasa) yang optimal.
Karena
keterbatasan sumber daya produksi, kita mengenal kurva batas kemungkinan
produksi (production possibility frontier
curve). Jika suatu jenis barang diproduksi lebih banyak, maka jenis barang
lainnya harus dikurangi. Contoh: sebuah perusahaan hanya memproduksi 2 jenis
barang, yaitu barang X dan Y. Untuk memproduksi barang X dan Y diperlukan
sumber daya ekonomi tertentu. Jika perusahaan memproduksi Y sejumlah 30 unit,
barang X bisa diproduksi 60 unit. Jika perusahaan memilih memproduksi barang Y
sejumlah 50 unit, maka barang X hanya dapat diproduksi 40 unit. Yang perlu
diperhatikan adalah jika ada penambahan produksi untuk barang tertentu,
produksi barang yang lain harus dikurangi. Produsen harus memilih kombinasi
yang paling menguntungkan. Harus diketahui bahwa lereng (slope) kurva batas kemungkinan produksi adalah negatif. Artinya,
jika diputuskan menambah suatu jenis barang, maka perusahaan harus mengurangi
produksi suatu jenis barang yang lainnya.
D. BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)
1.
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang
dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh
karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena
memilih suatu alternatif kegiatan.
Konsep
biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan
tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Contoh: jika pemerintah
memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang
diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal
anggaran atau biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan
di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk
menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut.
Contoh
lain, biaya kuliah di perguruan tinggi. Jika kamu telah lulus SMA dan
memutuskan untuk kuliah di perguruan tingi, kamu mungkin menghitung biaya
kuliah (uang semester, uang kos, buku peajaran, uang praktikum, dan uang
pembangunan) berjumlah total Rp. 10.000.000,00 setahun. Jumlah tersebut bukan
biaya peluang untuk kuliah di perguruan tinggi selama setahun. Kita juga harus
menghitung biaya peluang waktu yang dihabiskan karena kuliah. Jika setelah
lulus SMA kamu tidak memilih kuliah, melainkan bekerja di sebuah pabrik
misalnya, selama setahun kamu bisa mendapatkan gaji total Rp. 13.000.000,00.
Dengan demikian, jika kita menambahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk
kuliah dan pendapatan yang terpaksa kita korbankan karena tidak bekerja, kita
akan mendapatkan biaya peluang sebesar Rp. 23.000.000,00 (10.000.000,00 +
13.000.000,00)
Biaya
yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun biaya peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun
implisit harus diperhitungkan dan melakukan keputusan-keputusan ekonomi.
2.
Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang
Biaya
adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan
biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu
barang, atau kegiatan lainnya. Jika biaya tersebut digunakan untuk memproduksi
suatu barang, maka biaya pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi, begitu
juga dengan yang lainnya jika untuk memasarkan suatu barang, maka biaya
tersebut dinamakan dengan biaya pemasaran.
Sedangkan biaya eksplisit perusahaan
adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di “pasar sumber
daya”. Dalam perusahaan, sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan
untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga,
asuransi, pajak, dan sejenisnya. Dengan kata lain biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber daya perusahaan dalam bentuk
pembayaran tunai.
Laba akuntansi adalah
pendapatan/ penerimaan dikurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan
implisit.
Kata
Kunci dari bab ini adalah: Ilmu ekonomi, Laba ekonomi, Laba akuntansi,
Batas kemungkinan produksi (production
possibility frontier), Biaya eksplisit, Kebutuhan, Biaya implisit, Biaya
peluang (opportunity cost), Alokasi
sumber daya, Kelangkaan
Rangkuman
Ø
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan
manusia untuk mencapai kemakmuran.
Ø
Masalah ekonomi timbul karena kebutuhan manusia
tidak terbatas, sedang barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas (langka).
Ø
Kelangkaan mengharuskan individu dan masyarakat
menentukan pilihan terbaik diantara alternatif barang dan jasa yang ada untuk
memenuhi kebutuhan.
Ø
Kurva batas kemungkinan produksi menjelaskan
bahwa penggunaan sumber daya tertentu kita harus mengurangi produksi barang
yang lain. Ini menunjukkan fenomena biaya peluang. Dalam penyelenggaraan
Negara, pemerintah juga harus menentukan alokasi sumber daya terbaik demi
kemakmuran rakyat.
Ø
Biaya peluang atau opportunity cost adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan
karena kita menentukan pilihan atas barang atau jasa tertentu.
Ø
Biaya suatu aktivitas ekonomi bisa dibedaka atas
biaya eksplisit dan implisit. Biaya peluang adalah biaya implisit. Biaya
eksplisit muncul dari kegiatan apa yang kita lakukan. Biaya peluang muncul dari
kegiatan lain yang tidak bisa kita lakukan.
12bet: Play at the best online casino games for money - THAKASino
BalasHapusJoin gioco digitale 12Bet and have a blast playing 188bet online casino games on your mobile device! Sign up and get a 100% welcome bonus, up to R2500 12bet in Bitcoin